Bhayangkara News-Medan| Debat terakhir calon Gubernur Sumatera Utara berlangsung pada Rabu (13/11) malam di Tiara Convention, berlangsung seru bahkan cenderung memanas. Saling tuding adanya keterlibatan oknum aparatur pemerintah di masing-masing paslon, cukup menggelitik keinginan tahu publik, aparatur mana saja yang patut di duga, ikut cawe-cawe mendukung paslon tertentu.

Pada sesi subtema tentang Pembangunan Demokrasi, masing-masing paslon mengklaim dan menuding adanya keterlibatan oknum unsur pemerintah, ikut dalam cawe-cawe tersebut.

Salah satunya di sampaikan calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Hasan Basri Sagala yang menyebutkan adanya keterlibatan oknum Kepala Desa dan Lurah di Kecamatan Sayur Matinggi yang viral mendukung paslon 01 Bobby-Surya secara nyata dan masih ada lagi dugaan keterlibatan oknum aparatur lainnya.

"Bagaimana demokrasi bisa berjalan adil, demokratis dan jujur, jika masih ada oknum aparatur negara ikut cawe-cawe dalam proses politik ini, seperti video yang sudah viral Kepala Desa dan Lurah secara terbuka dan jelas mendukung 01, jelas ini pelanggaran dan harus diusut secara hukum,"ujar Hasan Sagala tegas.

Merasa di tuding, atas pernyataan Hasan Sagala, calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, tegas mengatakan, adanya dugaan keterlibatan oknum di Kementrian Agama ikut terlibat dalam memenangkan paslon 02 dengan alasan adanya perintah dari Kementrian Agama.

"Ada datang kepada tim kami, Kepala Kantor Agama mereka mengatakan sambil menangis bahwa mereka diminta memenangkan sebagai Wakil Gubernur katanya ada perintah dari Kementrian Agama,"ujar Bobby Nasution.

Mendapat serangan yang diarahkan kepada Hasan Sagala, dengan tegas calon Wakil Gubernur Sumatera Utara ini menantang Bobby Nasution untuk menunjukkan faktanya.

"Silahkan jika ada faktanya tunjukan kepada kami,"tantang Hasan Sagala tegas.

Dibagian akhir perdebatan sub tema tentang menjaga iklim demokrasi, Hasan Sagala meminta kepada aparatur negara untuk bersikap netral dan tidak terlibat seperti tim sukses, agar proses demokrasi ini berjalan baik, berkualitas dan bermartabat. (AS)