JEMBER-bayangkaranews.my.id
Acara kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dari Inspektorat yang dilaksanakan di kantor desa Jenggawah melibatkan 2 Desa antara lain Desa Jenggawah dan Desa Wonojati rabu (09/11/2022).
Acara dihadiri oleh Camat beserta jajaran dan pendamping baik dari kecamatan maupun lokal, juga Babinsa Bhabinkamtibmas dan satolPP dari Kecamatan Jenggawah.
Setelah mengkroscek dan memeriksa proyek pavingisasi pembangunan jalan usaha tani dengan panjang 475 meter dan lebar 2 meter dengan nominal Rp 171.554.100,- di tahun anggaran 2022, bersumber dari Dana Desa yang berlokasi di Dusun Curah buntu.
Lalu TFK beserta rombongan melanjutkan pemeriksaan ke atas gunung Jenggawah untuk memeriksa pembangunan tandon air yang ada di atas obyek wisata Jenggawah Hill.
Supardi selaku Kepala Desa Jenggawah menerangkan bahwa "dari kegiatan pelaksanaan monev ini akan memompa perangkat desa agar supaya lebih tertib administrasi, dalam pelaksanaan sesuai dengan bestek dan RAB yang ada dan bangunan tersebut akan bermanfaat dalam jangka panjang. Untuk kapasitas kepala desa dan perangkat harus ditingkatkan dengan adanya pengawasan dan pembinaan dari Inspektorat ini".
Dalam menyikapi PR atau kekurangan yang ada di desa Jenggawah dan bagaimana menumbuh kembangkan sumber daya manusia dan menggali potensi-potensi supaya sumber-sumber ekonomi kemasyarakatan bisa berkembang, apabila Tuhan memberikan restu, kemakmuran masyarakat bisa ditingkatkan dengan adanya penggalian potensi".
Saat ini sudah berjalan diantaranya adalah wisata, bank sampah, penanaman kayu putih, ternak kambing, perikanan dan yang terakhir handicraft atau kerajinan.
Semua ini sudah dalam taraf pengerjaan, dan untuk launching wisata Jenggawah Hill insya allah di agendakan di bulan April tahun 2023, dan bank sampah pada bulan November ini mesin harus sudah bisa beroperasi".
Di tahun 2023 minyak kayu putih juga harus produksi, untuk ternak kambing dan kolam ikan sudah diterapkan kemarin. Sehingga tindak lanjut di tahun 2022 di akhir tahun ini sudah siap untuk launching. Untuk handicraft, karena di desa Jenggawah punya potensi sumber daya manusia yang kreatif maka handicraft ini juga dimunculkan".
Supardi berharap "monev ini bisa dilakukan setiap tahun guna bisa memantau membina dan mengawasi secara langsung keuangan yang dihibahkan dari pusat ke desa supaya pemerintah desa tidak salah langkah. Dikarenakan kepala desa beserta perangkat bukanlah ahli dalam melaksanakan teknik dan administrasi, sehingga pendampingan tersebut untuk harapannya agar bisa meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan pengaplikasian dilapangan.
Harus bekerjasama untuk menggali semua potensi yang ada, baik ESDM maupun sumber daya lingkungannya".
Abdurahman selaku Kepala Desa Wonojati menambahkan, "dengan adanya tim dari Inspektorat untuk membina perangkat-perangkat desa yang terkait dengan laporan pertangungjawaban yang berhubungan dengan SPJ. Karen setiap SPJ itu pasti ada laporan pertanggungjawaban. Dengan adanya pembinaan dari Inspektorat otomatis kedepannya agar lebih hati-hati, agar supaya tidak ada kekeliruan terkait masalah SPJ kedepannya. Dan harapannya terutama untuk bendahara atau operator dan yang lainnya agar supaya lebih hati-hati didalam penggarapan SPJ".
(J.n.i)
0 Komentar