Padang Sidempuan-Bhayangkaranews.my.id-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan ustadz Drs H Zulpan Efendi Hasibuan, MA meminta generasi muda, khususnya generasi muda Islam untuk cerdas menggunakan media sosial (medsos) sebab medsos bagai pisau bermata dua.
“Medsos ini ibaratnya pisau bermata dua. Di satu sisi banyak memberikan manfaat, namun di sisi lain dampak negatifnya juga sangat banyak,” kata Ketua MUI Padang Sidempuan ustadz Drs H Zulpan Efendi Hasibuan, MA saat membuka seminar tentang cerdas dalam ber-medsos, Rabu (19/10/2022).
Seminar yang digelar Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Kota Padang Sidempuan di Aula Kantor MUI, Jl.HT Rizal Nurdin, Palopat Pijorkoling, Padang Sidempuan menghadirkan Wasekjend PBNU KH.Suleman Tanjung SAg, MPd dan Kepala UPT Pusat Teknologi Informasi dan Data UIN Syahada Padangsidimpuan Candra Adi Putra S.Kom sebagai nara sumber dengan moderator Romi Iskandar Rambe SH.
Ustadz Zulpan Efendi Hasibuan menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi kehidupan dan masa depan generasi, bangsa dan negara karena penyalahgunaan dan ketidakcerdasan dalam bermedsos bisa menimbulkan masalah bahkan berhadapan dengan hukum.
“Medsos bukan hanya berdampak terhadap generasi muda tapi terhadap orang tua juga berdampak negatif dan sebagai buktinya banyak persoalan keluarga timbul akibat medsos, seperti teman lama ketemu di medsos yang berujung keretakan rumah tangga,” tuturnya.
Ketua MUI Padang Sidempuan ini mengungkapkan bahwa Ketua Pangadilan Agama Bekasi bercerita tentang dampak medsos yang memicu terjadinya perceraian. “Kasus perceraian di sana meningkat dan dominan atau sekira 80 persen penyebabnya berkaitan dengan medsos,” ungkapnya.
Mengingat banyak berita atau infomasi yang tidak benar (hoax) di medsos, ustadz Zulpan Efendi mengingatkan agar tidak terlalu mudah percaya dengan berbagai informasi di medsos sebab informasi belum tentu benar. Sebagai contoh seseorang memberikan kabar pada istri seseorang bahwa suaminya telah pergi dengan perempuan lain sambil menunjukkan videonya, padahal suaminya tukang ojek.
Dalam Surah Alhujarat ayat 6, ucap Ketua MUI, Allah berfirman yang artinya Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Wasekjend PBNU KH.Suleman Tanjung SAg, MPd dalam paparannya menjelaskan tentang transformasi digital telah membawa perubahan bagi kehidupan manusia termasuk di Indonesia sehingga banyak hal-hal yang dikerjakan secara analog, kini sudah digital.
“Televisi, kamera, mesin tik, telepon kini sudah ada digenggaman sehingga handpone android atau gadget sudah jadi kebutuhan di era teknologi digital saat ini.bahkan kita tidak perlu membawa uang banyak di kantong karena layanan perbankan ada dalam gadget,” katanya.
Bagi umat Islam, ucap Suleman Tanjung, solusinya agar tidak berdampak negatif adalah dengan berpegang teguh kepada ajaran Agama Islam yang terkandung dalan Alquran dan hadist. “Solusinya Alquran,” tuturnya.
Candra Adi Putra S.Kom menjelaskan bahwa dari kajian teknologi digital, salah satu solusi untuk menghindari dampak medsos pada generasi muda adalah dengan menggunakan family link di masing-masing keluarga sehingga anak tidak bisa bebas dalam menggunakan media sosial.
Ketua Panitia Ratonggi Hasibuan mengatakan bahwa peserta Seminar Informasi dan Komunikasi dengan tema ‘Cerdas Ber-Medsos’ merupakan siswa SMA sederajat se Kota Padang Sidempuan dengan tujuan memberikan pencerahan sekaligus penguatan terhadap generasi muda agar selektif menggunakan medsos.
Pewarta Andi Hakim Nasution
0 Komentar