Tanggamus-Bhayangkaranews.my.id-Kepala Pekon Garut, kecamatan Semaka, kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung pecat aparat Pekon Secara paksa dan sepihak, saat dikomfirmasi kepala pekon Garut Busroni membenarkan tentang adanya pemecatan aparat Pekon, Jum'at (02/09/2022).

"Memang betul tentang adanya aduan dari masyarakat saya itu, akan tetapi itu bukan pemaksaan melainkan hasil musyawarah pada waktu itu kalau tidak salah Bulan Delapan kemaren mereka saya suruh mengundurkan diri itu pun saya sudah mempekerjakan mereka kurang lebih Satu Tahun, pada waktu itu semua aparat yang saya berhentikan tidak ada yang keberatan.

Semuanya setuju makanya saya selakau kepala Pekon melakukan tindakan seperti itu biar tidak terjadi cemburu sosial dengan masyarakat saya yang lain nya, maksud dan tujuan saya biar gantian, jadinya adil kalau semua nya kerja dan waktu pihak Pekon memberikan surat pengunduran diri mereka cuma meminta dibayar gajinya yang Dua Bulan, ya itu Bulan Enam dan Bulan Tujuh. 

Sebelum gajinya saya bayarkan makan aparat yang diberhentikan tak mau tanda tangan, terpaksa saya carikan pinjaman untuk talangin gaji tersebut setelah gajinya sudah dibayar barulah mereka mau tanda tangan surat pemberhentian tersebut, waktu itu mereka berjanji tidak akan menuntuk apapun, bahkan waktu serah terima gaji saya photo kalau tau mau kayak gini nyesal saya pak ucap kakon.


"Ditempat terpisah saat dikonfirmasi salah satu dari aparat Pekon korban pemecatan secara sepihak dan paksa yang dilakukan oleh oknum kakon Garut menjelaskan kepada awak media ini kami merasa keberatan tentang pemecatan kami karena kami dipecat oleh kakon kami tampa alasan dan sebab musabab.

Kepala Pekon pecat kami secara paksa waktu bulan juli tahun ini, pak Busroni suruh kami menanda tangani surat pengunduran diri, pada waktu itu bisa tak bisa mau tak mau hari itu juga harus kami tanda tangani bahkan waktunya sangat singkat dalam tempo waktu lima belas menit dengan sangat terpaksa sekali kami tanda tangani saja.

"Karena tidak ada pilihan lain, walaupun kami tidak mau tanda tangan tetap akan dipecat tapi kami minta gaji kami yang dua bulan harus dibayar dulu, kami tanda tangan setelah gaji kami keluar, kalau kami tak mau tanda tangan pak Kakon ancam untuk pakai jalannya sendiri biar kami mau tanda tangan.


"Kami sangat kecewa atas sikap kakon Busroni yang tidak bijaksana ini imbasnya pemilihan kakon dua tahun yang lalu, makanya aparat Pekon yang lama dipecat karena tidak pilih dia, aparat kamu dulu orang nya mantan semua, alasan pak Kakon kami tim sukses/tim pemenangan dia dulu nuntut terus minta kerja jadi aparat , itu janji Kakon sendiri waktu dia nyalon kalau saya menang nanti kamu orang jadi aparatnya kami harap hal ini segera di tindak lanjuti oleh APH,"ucap narasumber.

Tomi Andri