Tapanuli Selatan-Bhayangkaranews.my.id-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah (Gema TB),melakukan demontrasi didepan kantor DPRD kabupaten Tapanuli Selatan terkait PLTA Simarboru, Senin (01/08/ 2022).
Koordinator aksi Amrul Safii Harahap menyampaikan, aksi demontrasi yang dilakukan hari ini menyuarakan beberapa tuntutan menyangkut dugaan permasalahan yang melibatkan pihak PLTA.
"Aksi yang kita lakukan meminta poin beberapa hal yakni,pertama sekali meminta kepada Bapak Bupati Tapsel agar menindak tegas oknum-oknum karyawan dan oknum Manager PLTA, yang diduga telah meneguk minuman keras dengan unsur kesengajaan di wilayah kerjanya daerah Tapanuli Selatan,perbuatan itu sudah melanggar fatwa MUI dan Peraturan Daerah (Perda),serta mencoreng nama baik budaya kearifan lokal di Bumi Dalihan Natolu.
Harapan yang Kedua, meminta kepada Bapak Bupati Cq. Dinas ketenagakerjaan dan DPRD Tapanuli Selatan agar segera memanggil dan meninjau kembali keputusan pihak perusahaan PLTA terkait indikasi Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak, tanpa melalui mekanisme yang sudah di tetapkan dan telah mengkangkangi Undang Undang Ketenagakerjaan.
Dan yang ketiga,meminta kepada DPRD dan dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Selatan,agar segera memanggil dan mencabut izin perusahaan PLTA, terkait adanya dugaan pengrusakan lingkungan hidup dengan sengaja membuang tanah ke daerah aliran sungai,seperti kita ketahui disinyalir banjir didaerah muara batang toru itu terjadi karena pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat tumpukan tanah dan kayu , ujar Amru Safii Harahap dalam orasinya.
Setelah mendengar tuntutan dari massa Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah, perwakilan DPRD dari beberapa komisi menyambut dan menyuruh massa demontrasi masuk keruangan untuk melakukan rapat dengar pendapat.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah Mittun Hadamean Hasibuan menambahkan,aksi sengaja digelar dikantor DPRD kabupaten Tapanuli Selatan, karena pihaknya percaya bahwa wakil rakyat mampu menampung aspirasi mereka.
"Kami masih teguh mempercayai perwakilan kami di DPRD, untuk menyuarakan aspirasi kami hari ini", pungkas Mittun.
Setelah rapat dengar pendapat usai dan aspirasi ditampung untuk di klarifikasi,aksi massa Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah (Gema BT) akhirnya berangsur-angsur membubarkan diri secara damai dan terlihat situasi yang cukup kondusif pasca aksi tersebut.
Andi Hakim Nasution
0 Komentar