Probolinggo-Bhayangkaranews.my.id-Proyek pembangunan jembatan Desa Sumber Kembar, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, diduga menjadi ajang korupsi, terlihat proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai Spek, Selasa (09/08/2022).

Proyek jembatan yang menggunakan anggaran dari APBN TA, 2022, namun warga merasa sangat kecewa dengan bangunan tersebut. Saat awak media melakukan investigasi kelapangan tampak terlihat jelas banyak kejanggalan dalam pengerjaan Proyek tersebut, 

Sala satu warga Desa Sumber Kembar yang namanya tidak mau dipublikasikan kepada media ini, mengatakan bahwa peroyek jembatan tidak maksimal ini bisa jadi mudah runtuh dan rusak karena tanpa memakai cakar ayam dan pondasi dasarnya sudah terkikis air sehingga akan mudah jembatan tersebut roboh karena bahannya dikurangi jadi kualitas kurang baik.

Lanjut Narasumber, Proyek betonisasi ini harus segera di tindak lanjut oleh instansi terkait jangan hanya tutup mata, karena pekerjaan tersebut sangatlah miris di sinyalir merugikan keuangan negara.

Seharusnya proyek jembatan ini jadi sarana pendukung yang di rasakan oleh masyarakat, tapi malah yang ada merugikan rakyat serta
dalam realisasi proyek jembatan tersebut banyaknya di temukan kurangnya matrial, tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB), “kata Narasumber.

Kepada semua instansi terkait, khususnya inspektorat, BPK, ke Polisian dan kejaksaan Negeri jangan hanya tutup mata adanya dugaan korupsi pembangunan jembatan di Desa Sumber Kembar tersebut, karena kegiatan proyek jembatan tidak sesuai speknya.


Sesuai undang undang KIP no 14 tahun 2008 keterbukaan informasi publik no 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi dan pasal 11 khususnya peran serta masyarakat tersebut. Diatur dalam peraturan pemerintah PP No 43 tahun 2018 tentang tatacara peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Undang – undang 20 tahun 2001 perubahan undang-undang 31 tahun 1999 menyebutkan bahwa pengertian korupsi setidaknya mencakup segala perbuatan melawan hukum memperkaya diri orang yang merugikan keuangan negara, “ Pungkasnya.

Saifur